Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru

Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

Implementasi Standar Akreditasi Peningkatkan Mutu dan Keselamatan Pasien RS Santa Maria Pekanbaru

Sebagai rumah sakit yang telah terakreditasi secara paripurna, RS Santa Maria Pekanbaru memiliki komitmen untuk selalu memberikan pelayanan prima yang berorientasi pada keselamatan pasien. Melalui standar PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien), seluruh pelayanan yang diberikan memiliki standar mutu dan dilakukan monitoring secara periodik. Indikator mutu prioritas layanan klinis tahun 2022, yaitu:
Pengukuran prioritas perbaikan di tingkat RS dilakukan sesuai dengan kriteria:
1. Sasaran keselamatan pasien
2. Pelayanan klinis prioritas untuk dilakukan perbaikan misalnya pelayanan berisiko tinggi atau adanya masalah di pelayanan tersebut
a. Komunikasi efektif dokter pasien
b. Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
3. Tujuan strategis RS
4. Perbaikan sistem yang berdampak luas ke seluruh rumah sakit
5. Manajemen risiko untuk perbaikan proaktif terhadap proses berisiko tinggi
6. Penelitian klinis dan program Pendidikan Kesehatan

Berikut ini merupakan capaian indikator nasional mutu di tingkat RS periode Januari – Mei tahun 2022:

1. Waktu tunggu rawat jalan

RS Santa Maria mengedepankan kepuasan pelanggan dalam memberikan pelayanan ke masyarakat. Manajemen RS berkomitmen waktu tunggu rawat jalan merupakan indikator yang penting untuk dicapai, sebab sangat mempengaruhi kepuasan pelanggan terutama di instalasi rawat jalan.

2. Penundaan operasi elektif

RS Santa Maria mengedepankan prinsip penerapan keselamatan pasien dan pencapaian mutu di instalasi kamar bedah. Dengan tidak ada operasi elektif yang tertunda, maka kepuasan pelanggan di instalasi kamar bedah pun menjadi baik

3. Kepatuhan jam visite dokter spesialis

Dengan tercapainya indikator mutu ini, RS Santa Maria mengedepankan kepuasan pelanggan rawat inap dan menjamin kesinambungan pelayanan yang optimal dan bermutu di instalasi rawat inap.

4. Waktu lapor hasil kritis laboratorium

Dengan terlaporkannya setiap hasil kritis laboratorium kepada dokter penanggung jawab pasien, RS Santa Maria sudah menerapkan keselamatan pasien.

5. Kepatuhan penggunaan formularium nasional

Dengan tercapainya indikator mutu ini, RS Santa Maria menjamin terapi medikamentosa yanh diberikan di RS terstandardisasi secara nasional.

6. Kepatuhan staf medis terhadap clinical pathway

Dengan mengedepankan capaian indikator mutu clinical pathway, RS menjamin seluruh pasien yang dilayani sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh RS yang mengacu pada panduan praktik klinis pelayanan kedokteran nasional.

7. Kepuasan pasien dan keluarga

Semua saran dari pasien dan/atau keluarga dilakukan tindak lanjut untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien. Grafik diatas menunjukkan capaian kepuasan pasien selama Januari-Mei tahun 2022

8. Kecepatan waktu tanggap terhadap komplain

Dengan memenuhi kecepatan respon terhadap komplain yang masuk, RS Santa Maria mengedepankan solusi dalam perbaikan dengan menerima masukan dan mengatasi komplain yang masuk. Setiap komplain dan masuk yang diberikan untuk RS, RS Santa Maria menerima dengan baik untuk perbaikan sistem pelayanan pasien.

9. Kepatuhan penggunaan APD

Dengan melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan WHO, RS Santa Maria mengedepankan pencegahan infeksi terutama pasien penyakit menular antar pasien dan petugas RS.

10. Waktu tanggap seksio sesarea emergensi

RS Santa Maria turut serta menurunkan kematian ibu dan anak dengan cara mencapai indikator mutu waktu tanggap SC emergensi atas indikasi medis.

11. Kepatuhan identifikasi pasien

Semua pasien menggunakan gelang identitas dan semua pasien diidentifikasi sebelum melakukan semua tindakan/prosedur.

12. Kepatuhan cuci tangan petugas

Dengan melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan WHO, RS Santa Maria mengedepankan pencegahan infeksi terutama pasien penyakit menular antar pasien dan petugas RS.

13. Kepatuhan upaya pencegahan jatuh

RS Santa Maria mengedepankan keselamatan pasien di seluruh unit pelayanan. Seluruh pasien dilakukan skrining risiko jatuh, dan untuk pasien yang berisiko jatuh seluruh nya dilakukan upaya pencegahan jatuh.