placeholder-for-map-1Lokasi
telephone-10811-7526-299
black-envelopecs@rssantamariapekanbaru.com
RUMAH SAKIT SANTA MARIA PEKANBARU
  • Promo
  • Profilskip-track2
    • Visi Misi
    • Sejarah Rumah Sakit
    • Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien
    • Alur Penerimaan Pasien
  • Tenaga Medisskip-track2
    • Dokter Umum
    • Dokter Spesialis
    • Dokter Gigi
    • Dokter Gigi Spesialis
  • Layanan Unggulan
  • Fasilitasskip-track2
    • Layanan 24 Jam
    • Rawat Jalan
    • Rawat Inap
    • Medical Check Up
    • Konsultasi Gizi
    • Konsultasi Psikolog
    • Fasilitas Penunjang Lainnya
  • Kerja Samaskip-track2
    • Asuransi
    • Perusahaan
  • Galeriskip-track2
    • Penghargaan
    • Artikel
    • Foto Kegiatan
  • Hubungi Kami
HomeArtikel
11Dec

Batuk Kronik

by @admSantaMaria

Umumnya istilah batuk yang sering digunakan adalah batuk akut, batuk kronik, batuk berulang atau gabungan antara batuk kronik dan berulang. Batuk akut yang tidak tertangani dengan baik dapat berkembang menjadi batuk kronik Batuk kronik merupakan salah satu gejala yang sering dikeluhkan orang tua dalam praktik sehari-hari. Batuk kronik bukan merupakan suatu diagnosis melainkan gejala yang harus dicari pnyebabnya untuk penanganan yang lebih baik. Penanganan batuk kronik yang tidak tepat akan mengganggu tumbuh kembang anak karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kurangnya istirahat karena sering terbangun saat tidur.

Batuk akut merupakan batuk yang berlangsung kurang dari 2 minggu, sedangkan pengertian batuk kronik bervariasi yaitu berlangsung lebih dari 2 minggu.

Batuk sebenarnya membersihkan dan melindungi jalan napas. Namun, ada kalanya seseorang mengalami batuk yang terus menerus. Merokok adalah penyebab paling umum dari batuk kronis.

Pemeriksaan Penunjang
Beberapa pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada batuk kronik dapat diuraikan di bawah ini:

1. Tes Laboratorium
Tes ini membantu menentukan apakah ada bakteri (tanda infeksi) dan menyebabkan batuk.

2. Uji tuberkulin
Uji tuberkulin seperti uji Mantoux merupakan uji tapis dan sebagai diagnosis untuk menentukan adanya tuberkulosis

3. Studi Fungsi Paru-Paru
Tes-tes ini mengukur pola pernapasan mulai dari menghirup hingga mengembuskan napas.

4. Tes Pencitraan
Tes-tes ini termasuk sinar-X, CT dan MRI, ultrasound dan uji coba nuklir. Sinar-X dapat mendeteksi alasan yang lebih umum untuk batuk kronis, seperti penumpukan cairan di daerah yang membantu pernapasan, serta penyakit paru-paru dan kanker paru-paru. Semua tes pencitraan lainnya memberikan pandangan yang lebih rinci tentang area tubuh yang memengaruhi pernapasan.

5. Bronkoskopi
Pemeriksaan bronkoskopi bukan merupakan pemeriksan rutin tetapi dilakukan atas indikasi antara lain kecurigaan, atelektasis paru, dan adanya perdarahan. Pada pemeriksaan bronkoskopi dapat berupa diagnosis sekaligus terapi seperti pada sumbatan benda asing dan adanya ‘mucous plug’ yang dapat menyebabkan atelektasis. Terdapat dua jenis bronkoskopi yaitu rigid yang biasanya digunakan untuk diagnosis dan tata laksana sumbatan benda asing dan bronkoskopi fleksibel yang digunakan untuk diagnosis selain benda asing.

Tata Laksana
Tata laksana batuk yang membandel (kronik dan atau berulang) bergantung pada penyebabnya. Beberapa obat yang biasa digunakan pada batuk yang membandel antara lain antibiotik, bronkodilator, mukolitik, dan lain-lain. Mendiagnosis penyebab batuk kronis bisa sangat sulit. Ini dikarenakan banyak pengidap batuk kronis yang bisa jadi memiliki lebih dari satu penyebab batuk.

Oleh karena itu, diperlukan beberapa tes untuk memastikan penyebabnya. Gejala lain akan membantu menentukan tes mana yang dibutuhkan.

Perawatan Batuk Kronis
Jika saat ini kamu merokok, dokter akan merekomendasikan kamu untuk berhenti merokok serta memberikan langkah-langkah yang dilakukan untuk lepas dari rokok. Dokter juga akan merekomendasikan kamu untuk minum beberapa jenis obat.

11Dec

Tukak Lambung

by @admSantaMaria

Tukak lambung merupakan luka yang timbul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding lambung. Luka bukan hanya di lambung, luka juga dapat timbul di usus 12 jari serta kerongkongan.

Dinding dalam lambung normalnya dilapisi oleh lendir tebal yang berfungsi untuk melindungi lambung dari efek cairan asam lambung yang kuat.

Penyebab umum yang dapat menurunkan perlindungan dinding lambung yaitu

  1. Infeksi bakteri Helicobacter pylori adalah penyebab utama timbulnya luka pada lapisan dinding lambung
  2. Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid yang sering atau berkepanjangan

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko tukak lambung yaitu merokok, konsumsi alkohol, konsumsi makan asam dan pedas, serta stress yang tidak terkelola dengan baik.

Gejala utama yang dirasakan jika mengalami tukak lambung adalah nyeri atau perih pada perut. Rasa nyeri tersebut muncul karena terjadinya iritasi akibat asam lambung yang membasahi luka. Gejala ini biasanya berupa rasa nyeri yang:

  • Terasa makin parah saat perut kosong.
  • Menyebar ke leher, pusar, hingga punggung.
  • Muncul pada malam hari.
  • Umumnya berkurang untuk sementara jika makan atau mengonsumsi obat penurun asam lambung.
  • Hilang lalu kambuh beberapa hari atau minggu kemudian.

Di samping nyeri pada perut, ada beberapa gejala lain yang mungkin dialami, di antaranya nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, mual, serta gangguan pencernaan.

Untuk menentukan tukak lambung, dokter akan menanyakan gejala yang dialami, dan melakukan beberapa pemeriksaan:

  1. Endoskopi

Pada endoskopi, selang kecil berkamera akan dimasukkan melalui kerongkongan, untuk melihat kondisi di dalam lambung.

  • Test laboratorium

Setelah luka terlihat melalui endoskopi, dokter akan memeriksa keberadaan bakteri H. pylori melalui urea breath test dengan menganalisis hembusan udara pernapasan, atau dengan memeriksa sampel darah dan feses pasien.

Selain kedua pemeriksaan di atas, dokter juga dapat melakukan foto Rontgen. Sebelum pemeriksaan ini, pasien akan diminta untuk meminum cairan barium terlebih dahulu. Cairan tersebut akan menampilkan gambaran saluran pencernaan dengan lebih jelas.

Beberapa jenis obat yang umumnya akan digunakan untuk menangani tukak lambung meliputi:

  • Antibiotik, apabila tukak lambung disebabkan oleh bakteri H. pylori.
  • Penghambat pompa proton dan obat penghambat reseptor H2, apabila tukak lambung disebabkan oleh obat anti inflamasi non-steroid untuk menurunkan kadar asam lambung.

Obat yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri secara cepat sebelum obat-obatan lainnya mulai bekerja

11Dec

Kenali Gejala Stres dan Berbagai Masalah Kesehatan yang Mengintai

by @admSantaMaria

Stres merupakan reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau perubahan tertentu.  stres yang dibiarkan berlarut-larut bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Saat mengalami gejala stres, seseorang akan merasakan beberapa keluhan berikut:

  • Suasana hati berubah-ubah, misalnya menjadi sering gelisah dan murung
  • Sulit fokus dan konsentrasi
  • Tidak percaya diri, kesepian, dan tertekan
  • Tubuh terasa kaku, mudah pegal, atau nyeri
  • Susah berpikir positif atau cenderung memandang berbagai hal dari sisi negatif
  • Tidak semangat atau kurang berenergi
  • Kurang nafsu makan atau justru makan berlebihan
  • Suka menyendiri dan menarik diri dari lingkungan sosial
  • Susah tidur

Oleh karena itu, lakukan beragam cara untuk mengatasi stres, seperti istirahat yang cukup, melakukan kegiatan yang disukai, berolahraga secara rutin, atau melakukan meditasi. Anda juga bisa mencoba mengambil manfaat dari konsumsi coklat untuk mengurangi stress.

Jika Anda sering merasa stres dan sulit untuk mengatasinya, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter, terlebih jika Anda memiliki riwayat atau sedang menderita masalah kesehatan tertentu. Hal ini dilakukan agar dokter dapat memberikan penanganan yang tepat terkait kondisi yang Anda alami.

11Dec

Mengenal Jenis Pemeriksaan Darah Pada Fase Awal Demam

by @admSantaMaria

1. Pemeriksaan Darah Lengkap
Pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan Hemoglobin, Lekosit, Trombosit , LED, Diff.count. Pemeriksaan ini bisa dilakukan sejak hari pertama demam. Pemeriksaan ini bisa mengetahui penyebab demam apakah oleh virus atau bakteri. Pada kasus penyakit demam dengue bisa dilihat dari jumlah trombosit turun dibawah batas normal pada hari ke 4-5 demam, sedangkan hari pertama demam dengue belum terjadi penurunan jumlah trombosit.

2. Pemeriksaan NS1
Pemeriksaan antigen Virus dengue atau tes NS 1 mendeteksi protein NS1 dari virus dengue (Demam Berdarah dengue). Tes ini bisa dilakukan sejak hari 1-2 demam untuk mengetahui lebih cepat adanya penyakit demam berdarah.

3. Pemeriksaan anti Dengue Ig G dan Ig M
Tes ini mendeteksi adanya antibody Ig G dan Ig M virus dengue yang biasanya muncul setelah hari ke-3 demam. Ig M merupakan antibody yang muncul duluan diawal terjadinya infeksi sedangkan Ig G muncul setelah adanya Ig M dan menetap didalam tubuh lebih lama dibandingkan IgM

4. Tes Widal
Tes ini merupakan salah satu cara diagnosis penyakit tifus yang cepat dan mudah. Diagnosis tifus dapat dipastikan melalui tes widal ulang yang dilakukan setelah 5-7 hari setelah tes pertama. Pasien dinyatakan positif tifus bila jumlah antibody salmonella naik sampai 4 kali lipat dibandingkan tes pertama. Seseorang bisa saja mendapatkan hasil positif tes widal meski tidak menderita tifus. Hal ini bisa terjadi pada orang pembawa kuman tifus (karier) atau orang yang belum lama melakukan vaksinasi tifus. Orang yang belum lama sembuh dari tifus juga bisa mendapatkan hasil positif karena antibody terhadap bakteri salmonella bisa tetap berada dalam tubuh hingga 2 tahun. Pada beberapa kondisi tes Widal bisa memberi hasil positif palsu maupun negative palsu.

5.  Pemeriksaan Ig M Anti Salmonella
Tes ini untuk diagnosis tifus dengan deteksi antibody Ig M salmonella typhi yang biasanya muncul 3-4 hari setelah demam. Tes ini lebih spesifik, sensitive dan praktis dalam mendiagnosis penyakit tifus.

11Dec

Hemodialisis

by @admSantaMaria


Apa itu Hemodialisis atau Cuci Darah?
Hemodialisis berasal dari kata hemo = darah dan dialisis = pemisahan zat-zat terlarut. Hemodialisis adalah suatu metode yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam tubuh ketika secara akut atau secara progresif ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut.

Tujuan dilakukan hemodialisis:
1. Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang sisa metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatin, dan sisa metabolisme yang lain
2. Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat
3. Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi ginjal
4. Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan yang lain.

Indikasi Dilakukan Hemodialisis
Hemodialisis diindikasikan pada pasien dalam keadaan akut yang memerlukan terapi dialisis jangka pendek (beberapa hari hingga beberapa minggu) atau pasien dengan gagal ginjal tahap akhir/kronik yang memerlukan terapi jangka panjang/permanen.

Prosedur Hemodialisis
Untuk melakukan hemodialisis, prosesnya akan dibantu menggunakan mesin canggih dan khusus untuk menggantikan ginjal yang rusak agar tubuh dapat menyaring darah. Mesin ini berperan sebagai ginjal artifisial (ginjal buatan) yang dapat menyingkirkan zat-zat kotor, garam, serta air berlebih yang ada di dalam darah pasien.

Dalam proses ini, pembuluh darah pasien akan dimasukkan jarum oleh petugas medis. Tindakan ini bertujuan untuk menghubungkan aliran darah tubuh pasien ke mesin pencuci darah. Setelah itu, darah kotor akan disaring dalam mesin pencuci darah. Setelah proses penyaringan usai, selanjutnya darah yang bersih akan dialirkan ke dalam tubuh pasien.

Frekuensi prosedur hemodialisis biasanya dilakukan 2-3 kali dalam seminggu atau disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien.

Setelah proses hemodialisis selesai, pasien dianjurkan untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat agar asupan cairan, protein, dan garam tetap seimbang.

Hemodialisis merupakan hal yang sangat membantu pasien sebagai upaya memperpanjang usia penderita. Hemodialisis tidak dapat menyembuhkan penyakit ginjal yang diderita pasien tetapi hemodialisis dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan pasien yang gagal ginjal.

11Dec

Hipertensi, Faktor Risiko Penyakit Jantung

by @admSantaMaria

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:

  • Hipertensi Essensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya (90%)
  • Hipertensi Sekunder penyebabnya dapat ditentukan (10%), antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme) dll.

Untuk menegakkan diagnosis hipertensi dilakukan pengukuran darah minimal 2 kali dengan jarak 1 minggu.

Terdapat dua Faktor Risiko Hipertensi yaitu, 

Faktor Risiko yang tidak dapat diubah:

  • Faktor Risiko yang melekat pada penderita Hipertensi dan tidak dapat diubah, antara lain :
  • Umur
  • Jenis Kelamin
  • Genetik

 Faktor Risiko yang dapat diubah:

  • Faktor Risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari penderita hipertensi antara lain :
  • Merokok
  • Diet rendah serat
  • Dislipidemia
  • Konsumsi garam berlebih
  • Kurang aktivitas fisik
  • Stres
  • Berat badan berlebih/ kegemukan
  • Konsumsi alkohol

Faktor risiko ini bisa dikendalikan dengan melakukan langkah CERDIK, yaitu:

  • Cek kesehatan berkala
  • Enyahkan asap rokok
  • Rajin beraktivitas fisik dan berolahraga minimal 30 menit per hari
  • Diet yang sehat dan seimbang
  • Istirahat cukup
  • Kelola stres

Hipertensi sering disebut “the silent killer” karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi, tetapi kemudian mendapatkan dirinya sudah terdapat penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi.

Komplikasi :

  • Serangan jantung : hipertensi menyebabkan pengerasan dan penebalan dinding pembuluh darah arteri ( atherosklerosis ) yang dapat menurunkan aliran darah dan oksigen ke jantung, sehingga terjadi nyeri dada, serangan jantung , dan gagal jantung ( CHF )
  • Stroke : hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah otak melemah dan melebar yang akan berakibat terjadinya aneurisma dan jika aneurisma tersebut pecah akan menimbulkan stroke perdarahan. Seperti pada pembuluh darah jantung, hipertensi juga dapat menyebabkan atherosclerosis pada pembuluh darah yang menyuplai darah dan oksigen ke otak, sehingga otak mengalami kekurangan oksigen dan menimbulkan stroke iskemik
  • Gangguan ginjal : akibat dari aterosklerosis pembuluh darah ginjal

 Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH)/Diet Pada Hipertensi

Bahan Makanan yang diperbolehkan:

Bahan makanan segar seperti : beras, ubi, mie, maizena, hunkwee, terigu, gula pasir.Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti kacang hijau, kacang merah, kacang kolo, tempe, tahu tawar, oncom.Minyak goreng, margarine tanpa garam, sayuran dan buah-buahan segarBumbu seperti : bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, salam, sereh, dll

Cara Memasak yang dianjurkan:

Dalam menumis atau memasak sebaiknya menggunakan mentega atau margarine yang tidak mengandung natrium (garam). Untuk memperbaiki rasa masakan yang tawar, dapat digunakan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, gula, cuka, kunyit, daun salam, dan asam. Dengan menggoreng, menumis, pepes, kukus atau memanggang juga dapat meninggikan/menambah rasa masakan sehingga tidak terasa tawar.

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengontrol hipertensi, faktor resiko dan komplikasi yang terjadi akibat hipertensi:

  1. Elektrokardiografi : dapat melihat irama jantung, tanda-tanda aterosklerosis dan iskemik pembuluh darah jantung, pembesaran jantung akibat hipertensi kronis
  2. Medical check up dan pemeriksaan profil lipid ( kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, Trigliserida )
  3. Treadmill untuk menilai tanda-tanda aterosklerosis pembuluh darah koroner dan tanda-tanda iskemik jantung
  4. Echocardiografi untuk menilai fungsi pompa jantung
  5. Kateterisasi Jantung untuk menilai aterosklerosis pembuluh koroner dan penanganannya
  6. CT Scan kepala dan MRI untuk memeriksa stroke perdarahan dan stroke iskemik

Kategori

  • check-mark-1Penyakit
  • check-mark-1Pengetahuan

Artikel Terakhir

Hipertensi, Faktor Risiko Penyakit Jantung

December 11, 2021

Hemodialisis

December 11, 2021

Mengenal Jenis Pemeriksaan Darah Pada Fase Awal Demam

December 11, 2021
  • placeholder-for-map-1Jl. Jend. Ahmad Yani No. 68 Kec. Sukajadi, Pekanbaru
  • telephone-1Telepon: 0761-22213
  • telephone-1Instalasi Gawat Darurat: 0761-22213 (Ext. 111)
  • telephone-1WhatsApp Pendaftaran: 0811-7526-299
  • telephone-1Layanan Pelanggan: 0811-6909-267
  • black-envelopecs@rssantamariapekanbaru.com

Artikel

Hipertensi, Faktor Risiko Penyakit Jantung

December 11, 2021

Hemodialisis

December 11, 2021

Mengenal Jenis Pemeriksaan Darah Pada Fase Awal Demam

December 11, 2021

Navigasi

  • Promo
  • Visi Misi
  • Pendaftaran Pasien
  • Data Pasien Baru
  • Pengaduan Online
  • Hubungi Kami
Copyright © 2024 Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru      
Untuk kegawatdaruratan   telephone-1  0761-22213 (Ext. 111)
up-arrow-1